Tiga Kesalahan Umum Pengguna Internet Saat Membuat Password
Ilustrasi password. [Shutterstock]
Tingginya tingkat kejahatan siber belum membuat pengguna internet mewaspadai password mereka.
Suara.com - Pengguna internet di seluruh dunia masih
belum memahami bagaimana menggunakan passwords secara efektif guna
melindungi diri mereka sendiri pada saat online. Penelitian dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa banyak pengguna yang menempatkan keamanan online mereka pada posisi berisiko, membuat password yang buruk serta kesalahan memiliki password ‘sederhana’ yang menimbulkan konsekuensi lebih buruk.
Melalui penelitian ini, Kaspersky Lab menemukan tiga kesalahan umum
dari password yang menyebabkan keamanan sejumlah besar pengguna internet
berisiko.
1. Pengguna menggunakan password yang sama untuk beberapa akun, ini
berarti jika password tersebut bocor, maka akun lainnya dapat diretas.
2. Pengguna menggunakan password yang lemah sehingga mudah untuk diretas.
3. Pengguna menyimpan password mereka secara tidak aman.
"Mengingat begitu banyaknya informasi pribadi dan sensitif yang kita
simpan secara online saat ini, maka pengguna harus mengambil langkah
keamanan lebih baik lagi, berupa proteksi password yang efektif, untuk
melindungi diri mereka," ucap Head of Consumer Business Kaspersky Lab,
Andrei Mochola dalam keterangan resminya, Rabu (18/1/2017).
Dia menambahkan, sayangnya banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa
mereka selalu jatuh ke dalam perangkap pembuatan manajemen password
‘sederhana’ yang salah. Sehingga berakibat pada data-data pribadi
e-mail, rekening bank dan lainnya, bagi penjahat siber.
Penelitian menunjukkan sejumlah besar pengguna (hampir satu dari lima
– 18%) menghadapi upaya peretasan akun, tetapi hanya sedikit yang
menerapkan keamanan berupa password yang efektif dan cyber-savvy.
Pengguna bahkan tidak menciptakan password yang cukup kuat sehingga
dapat melindungi mereka dari peretasan dan pemerasan. Hanya setengah
(47%) menggunakan kombinasi huruf besar dan huruf kecil di password
mereka dan hanya dua dari tiga (64%) menggunakan campuran huruf dan
angka.
Ini terlepas dari fakta bahwa pengguna menyadari betul bahwa
perbankan online (51%), e-mail (39%) dan akun belanja online (37%)
mereka memang membutuhkan password yang kuat.
"Password terbaik tidak bisa ditemukan dalam kamus. Mereka panjang,
dengan huruf besar dan huruf kecil, angka dan tanda baca. Namun, dengan
banyaknya akun online yang dimiliki oleh pengguna saat ini, maka
bukanlah persoalan yang mudah untuk mengingat password yang aman untuk
seluruh akun,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar